Posisi-Posisi Anti-mainstream di Sepak Bola
Sepak bola, asal katanya dari bola yang disepak. Sedangkan salak pondoh, asal katanya bukan dari pondoh yang disalak.
Tak disangka tak dinyana, olahraga nomor satu di dunia ini ternyata
masih menyimpan banyak hal yang belum diketahui khalayak, dalam hal
posisi di lapangan misalnya.
Selama ini kebanyakan orang cuma tau posisi-posisi di sepakbola yang umum aja, hanya sebatas
goal keeper,
defender, midfielder, dan
striker aja. Padahal, pa, da, dan hal, masih ada beberapa posisi di sepakbola yang banyak orang umum gak tau.
Biasanya yang tau cuma mereka yang aktif di dunia sepakbola sebagai
pemain/pelatih, atau mereka yang emang fanatik banget sama bola. Apaan
aja posisinya? Nih:
1. Box to Box Midfielder
Ini adalah istilah yang digunakan untuk pemain yang memiliki pergerakan yang dinamis dan
skill yang
cukup komplit di tim, dalam artian dia memiliki kemampuan bertahan dan
menyerang sama baiknya. Jadi ngerti kan sekarang kenapa namanya
box to box? Karena emang ya daerah permainan utamanya dari satu kotak penalti ke kotak penalti lainnya.
Pemain yang ditempatkan di posisi ini biasanya memiliki fisik dan stamina yang mumpuni,
passing yang mantap,
tackling yang kuat, dan
finishing touch
yang ajib. Beberapa pemain yang bermain di posisi ini antara lain:
Marouane Fellaini, Yohan Cabaye, Ramires, Scott Parker, Esteban
Cambiasso, Alex Song, Danielle De Rossi.
2. Deep Lying Playmaker
Buat elu-elu yang sukanya memberi harapan palsu kepada lawan jenis,
posisi ini sangatlah sangat cocok untuk kalian jalani. Karena sesuai
dengan namanya,
deep-lying-playmaker, yang artinya adalah pengendali permainan yang mahir berbohong dalam-dalam. Abaikan.
Deep lying playmaker (DPM) bisa dibilang adalah posisi yang
udah jarang banget ditemuin di era sepakbola modern, soalnya nyari
pemain yang memiliki kemampuan untuk menempati posisi ini tuh susah.
Salah satu tipe pemain yang pas banget buat ditempatin di posisi ini
adalah Andrea Pirlo. Sekarang coba bayangin, mau nyari di mana lagi
pemain kayak Pirlo? Kayaknya belum ada lagi deh.
DPM memiliki tugas yang sama dengan
playmaker umum pada
dasarnya, cuma DPM ini berada di posisi yang lebih ke dalam, alias lebih
bertahan. Jadi dia berfungsi seperti gelandang bertahan, tetapi
sekaligus juga diberi kebebasan berkreativitas membangun serangan.
3. Central Winger/False 10
Bisa dibilang posisi ini adalah posisi baru yang ada di era sepakbola modern. Disebut
central winger karena spesifikasinya berbeda dengan
playmaker tradisional yang biasanya berdiri sendiri di belakang
striker di tengah lapangan.
Tujuan utama si central winger ini adalah untuk menggiring bola lebih
melebar untuk membantu pemain sayap dan pemain bertahan memaksimalkan
sisi luar lapangan. Jadi intinya adalah buat mancing bek lawan supaya
ngikutin lebih ke luar sehingga ada ruang kosong di tengah. Kena deh.
Pemain yang ditempatkan di posisi false 10 ini pada dasarnya dalah
pemain-pemain sayap tradisional yang diberi tugas untuk bermain lebih ke
tengah sedikit, sehingga nanti secara otomatis sesuai dengan naluri
alamiahnya, seorang sayap akan menggiring bola dengan sendirinya ke
area luar. Salah satu contoh pemain
false 10 adalah Cesc Fabregas di Barcelona.
4. False 9
False 9 ini sebenernya mirip-mirip sama
striker tunggal, karena emang pada dasarnya tugas dia adalah berdiri sendiri sebagai
target man, dengan
tujuan membingungkan pemain bertahan lawan karena ada beberapa
kemungkinan yang bisa terjadi: mengganggu konsentrasi bek lawan sehingga
menyisakan
space kosong buat para gelandang, atau menggiring bola sendirian dan membuka peluang untuk passing atau langsung ke gawang.
Pada dasarnya
skill yang diperlukan untuk pemain
false 9 ini sama aja kayak
striker-striker pada umumnya, selain naluri menyerang dan visi bermain yang baik, juga perlu
passing yang oke biar kerjasama sama para gelandang jadi paten. Nah yang lebih ditekankan dari pemain di posisi
false 9 ini adalah
skill dribbling yang di atas rata-rata, ya itu tadi gunanya, buat bikin bingung bek lawan.
Beberapa contoh penggunaan
false 9 di tim-tim Eropa antara
lain AS Roma era Luciano Spalletti yang menggunakan Francesco Totti,
Arsenal era Robin Van Persie, dan timnas Spanyol yang menggunakan Cesc
Fabregas sebagai
false 9 man-nya.
5. Official
Nah, buat ente-ente yang suka banget sama sepakbola, tapi terlahir
dengan urat kaku alias gak ada bakat buat olahraga, janganlah kalian
bersedih, sebab bersedih tiadalah gunanya. Lebih baik tetap menatap ke
depan, sebab masih banyak jalan untuk bersenang-senang. Sebab masih ada
posisi di tim untuk kalian dan ini masih banyak yang belum tau, yaitu
jadi
official.
Walaupun nama kalian gak akan menjadi setenar para pemain di lapangan,
dan keringat yang kalian keluarkan juga tidak sebanding dengan uang
yang dihasilkan, tetapi kalian masih bisa berbangga! Karena kalian
adalah
the man behind the gun! Ya, tanpa official, sebuah tim tak berarti apa-apa. Kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa! (dengan kata lain: jongos)
Jadi, sekali lagi saya akan mengutip kata-kata kesukaan saya dari sang
dewa sepakbola, Diego Maradona, bahwasanya lebih baik bermain bola
daripada hanya menonton bola. Oleh karena itu, gunakanlah segala
kesempatan dalam hidup dan jadikanlah pegangan untuk menuju hidup yang
lebih gerah. Karena pada dasarnya kita haruslah
mensana in corporesano, menang di sana, di sini, dan di sono.
Salam olahraga!